Ponpes Dayah Darul Ilham

Mendidik dengan Ilmu, Membentuk dengan Adab

Pesantren adalah institusi pendidikan yang sangat menekankan bimbingan personal, atau yang kini dikenal sebagai mentoring. Strategi Efektif mentoring ala pesantren telah terbukti berhasil membimbing santri tidak hanya dalam aspek belajar, tetapi juga dalam menghadapi kompleksitas kehidupan. Inilah Strategi Efektif yang menjadi inti dari pendidikan holistik pesantren, mencetak generasi yang mandiri, berakhlak, dan berilmu.


Strategi Efektif mentoring di pesantren berakar pada sistem kekeluargaan yang erat antara kiai, asatidz (guru), dan santri. Kiai dan asatidz tidak hanya berfungsi sebagai pengajar formal di kelas, melainkan juga sebagai mentor, pembimbing, sekaligus orang tua pengganti bagi santri. Interaksi ini berlangsung 24 jam sehari di lingkungan asrama, memungkinkan bimbingan yang berkelanjutan dan personal. Kedekatan ini membangun kepercayaan, sehingga santri merasa nyaman untuk berbagi masalah, bertanya, dan mencari solusi. Hubungan ini jauh melampaui apa yang umumnya terjadi di sekolah formal, di mana interaksi guru dan murid terbatas pada jam pelajaran.


Salah satu Strategi Efektif mentoring yang paling menonjol adalah melalui sistem sorogan. Dalam metode ini, santri membaca kitab atau hafalan Al-Qur’an di hadapan kiai atau ustadz secara individual. Selain mengoreksi bacaan atau hafalan, momen ini seringkali dimanfaatkan oleh mentor untuk memberikan nasihat, teguran, atau bimbingan personal terkait perkembangan santri. Kiai dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan setiap santri, lalu memberikan arahan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu tersebut. Ini memastikan bahwa bimbingan tidak bersifat umum, melainkan sangat spesifik dan relevan.


Selain itu, pesantren juga menerapkan mentoring melalui keteladanan (uswah hasanah). Kiai dan asatidz adalah panutan hidup yang mempraktikkan langsung nilai-nilai integritas, kesederhanaan, kejujuran, kesabaran, dan tawadhu (rendah hati) dalam kehidupan sehari-hari. Santri belajar dengan mengamati, meniru, dan menginternalisasi perilaku positif dari mentor mereka. Bimbingan tidak hanya disampaikan secara verbal, tetapi juga melalui contoh nyata. Misalnya, jika seorang santri menghadapi kesulitan belajar, mentor tidak hanya memberi solusi akademik, tetapi juga menanamkan nilai kesabaran dan ketekunan yang mereka sendiri contohkan. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Jurnal Pendidikan Islam pada Juni 2025 menunjukkan bahwa keteladanan guru adalah faktor paling dominan dalam pembentukan karakter santri.


Mentoring di pesantren juga meliputi pengembangan soft skills dan kemandirian. Santri dibimbing untuk mengelola waktu, berinteraksi sosial, memecahkan masalah, dan mengembangkan empati. Lingkungan berasrama yang disiplin dan serba sederhana melatih santri untuk mandiri dalam melakukan pekerjaan sehari-hari, seperti mencuci pakaian, membersihkan kamar, dan mengelola keuangan pribadi. Pengalaman ini, meski terkadang sulit, membentuk mental yang tangguh dan karakter yang kuat.


Dampak dari Strategi Efektif mentoring ala pesantren sangat signifikan. Santri yang lulus dari pesantren tidak hanya memiliki pemahaman agama yang mendalam, tetapi juga karakter yang matang, mental yang kuat, dan siap menghadapi berbagai tantangan di masyarakat. Mereka memiliki kemampuan adaptasi, integritas, dan kemandirian yang tinggi. Banyak alumni pesantren yang kemudian sukses di berbagai bidang, baik sebagai ulama, profesional, pengusaha, maupun pemimpin masyarakat, dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai yang telah diajarkan oleh mentor mereka. Pada 20 Juli 2025, sebuah seminar tentang kepemimpinan di Jakarta, seorang pembicara kunci dari kalangan pengusaha terkemuka, yang juga alumni pesantren, menekankan pentingnya bimbingan spiritual dari kiai sebagai fondasi kesuksesannya.


Dengan demikian, Strategi Efektif mentoring ala pesantren adalah model pendidikan yang holistik dan terbukti berhasil. Melalui bimbingan personal yang intensif, keteladanan, dan pembiasaan dalam lingkungan yang disiplin, pesantren terus mencetak generasi yang berilmu, berakhlak mulia, dan siap berkontribusi positif bagi agama, bangsa, dan umat manusia.